Profil Desa Karanggede
Ketahui informasi secara rinci Desa Karanggede mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Karanggede, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Mengupas potensi pertanian padi, pengembangan infrastruktur, data kependudukan terbaru, kondisi geografis di pesisir selatan Jawa Tengah, serta upaya menuju desa agrowisata yang mandiri dan berda
-
Basis Agraris yang Kuat
Desa Karanggede merupakan sentra produksi padi di Kecamatan Mirit dengan dukungan lahan subur dan infrastruktur irigasi, serta memiliki pasar desa sebagai pusat ekonomi lokal.
-
Pembangunan Infrastruktur dan SDM
Desa ini menjadi fokus program pemerintah dalam peningkatan sanitasi melalui DAK 2024 dan secara aktif mendapat pendampingan dari akademisi untuk pengembangan kapasitas masyarakat.
-
Potensi Agrowisata dan Budaya
Terdapat inisiatif kuat untuk mengembangkan konsep desa wisata berbasis pertanian organik dan melestarikan warisan budaya lokal seperti situs makam bersejarah sebagai daya tarik masa depan.

Terletak di wilayah pesisir selatan Kabupaten Kebumen, Desa Karanggede di Kecamatan Mirit menjelma sebagai representasi denyut nadi agraris yang dinamis. Dikenal sebagai salah satu lumbung padi di kawasan tersebut, desa ini terus berupaya mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan manusianya. Berbagai program pembangunan, baik yang diinisiasi pemerintah daerah maupun didukung oleh kalangan akademisi, secara bertahap membuka jalan bagi Karanggede untuk tidak hanya menjadi penyangga pangan, tetapi juga destinasi yang memiliki nilai lebih. Keberadaannya yang strategis, dilintasi jalur alternatif selatan-selatan (JJLS), menempatkan Desa Karanggede pada posisi penting dalam peta pengembangan ekonomi wilayah Kebumen bagian timur.
Kondisi Geografis dan Wilayah Administrasi
Desa Karanggede secara geografis terletak di bagian timur Kabupaten Kebumen, berbatasan langsung dengan Samudra Hindia di sebelah selatan. Posisi ini memberikan karakteristik dataran rendah dengan lahan yang subur, menjadikannya sangat cocok untuk kegiatan pertanian, khususnya tanaman padi sawah. Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Mirit dalam Angka 2024" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, Kecamatan Mirit memiliki luas total 52,53 km².
Secara administratif, Desa Karanggede merupakan satu dari 22 desa di wilayah Kecamatan Mirit. Batas-batas wilayah Desa Karanggede meliputi:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Winong dan Desa Pekutan
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Mangunranan
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Sitibentar dan Samudra Hindia
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Wirogaten dan Kecamatan Ambal
Luas wilayah Desa Karanggede sendiri mencapai 2,55 km². Dengan topografi yang didominasi oleh persawahan dan pekarangan, tata guna lahan di desa ini mayoritas dialokasikan untuk sektor pertanian. Akses menuju desa ini terbilang mudah, terutama dengan adanya Jalan Raya Gentan-Mirit yang menjadi salah satu urat nadi transportasi di kecamatan tersebut.
Demografi dan Kependudukan
Menurut data kependudukan terbaru yang dirangkum dalam "Kecamatan Mirit dalam Angka 2024", jumlah penduduk Desa Karanggede pada akhir tahun 2023 tercatat sebanyak 2.974 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 1.498 penduduk laki-laki dan 1.476 penduduk perempuan.
Dengan luas wilayah sekitar 2,55 km², maka kepadatan penduduk di Desa Karanggede mencapai 1.166 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan area pemukiman yang terkonsentrasi dan pemanfaatan lahan yang intensif. Sebagian besar penduduknya terhimpun dalam satuan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang menjadi basis utama kehidupan sosial kemasyarakatan di desa ini. Dinamika kependudukan ini menjadi salah satu fokus pemerintah desa dalam merancang program-program pembangunan yang tepat sasaran.
Perekonomian Berbasis Pertanian dan Perdagangan
Sektor pertanian, khususnya budidaya padi sawah, merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Karanggede. Hamparan sawah yang luas dan didukung oleh sistem irigasi yang memadai memungkinkan para petani untuk panen secara rutin, menjadikan desa ini sebagai salah satu pemasok beras penting di Kecamatan Mirit. Selain padi, komoditas pertanian lain seperti palawija dan hortikultura, termasuk cabai, juga dikembangkan oleh masyarakat untuk menambah diversifikasi pendapatan.
Aktivitas perekonomian desa tidak hanya bertumpu pada pertanian. Keberadaan Pasar Karanggede menjadi pusat perputaran ekonomi lokal. Pasar tradisional ini berfungsi sebagai tempat jual beli aneka kebutuhan pokok dan hasil bumi, tidak hanya bagi warga Karanggede tetapi juga desa-desa di sekitarnya. Aktivitas perdagangan ini turut mendorong munculnya usaha-usaha mikro dan kecil di bidang kuliner, kelontong dan jasa lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat geliat upaya diversifikasi ekonomi. Melalui program-program pendampingan, seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM), masyarakat didorong untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian melalui pengolahan pascapanen dan pengembangan konsep pertanian organik. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan membuka peluang ekonomi baru di luar sektor pertanian konvensional.
Infrastruktur, Pendidikan, dan Layanan Publik
Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dasar di Desa Karanggede. Akses jalan desa dan lingkungan secara bertahap mendapatkan perbaikan untuk menunjang kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. Jaringan listrik dari PLN telah menjangkau seluruh wilayah desa, begitu pula dengan akses terhadap layanan komunikasi dan internet yang semakin membaik.
Di sektor pendidikan, Desa Karanggede memiliki fasilitas pendidikan dasar yang memadai, yaitu SD Negeri Karanggede. Keberadaan sekolah ini menjadi pilar utama dalam pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak usia sekolah di desa tersebut. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, masyarakat dapat mengakses SMP dan SMA/SMK yang berada di pusat kecamatan atau wilayah lain yang tidak terlalu jauh.
Dalam hal layanan kesehatan dan sanitasi, desa ini menjadi salah satu lokus perhatian pemerintah. Pada tahun 2024, Desa Karanggede menjadi salah satu desa penerima program Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi dari Pemerintah Kabupaten Kebumen. Program yang disosialisasikan langsung oleh Wakil Bupati Kebumen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan melalui pembangunan jamban sehat. Inisiatif ini diharapkan dapat menekan angka stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Layanan kesehatan dasar lainnya juga dapat diakses melalui puskesmas pembantu atau puskesmas induk di tingkat kecamatan.
Potensi dan Arah Pembangunan Masa Depan
Meskipun belum menjadi destinasi wisata utama seperti desa tetangganya yang memiliki pantai, Desa Karanggede menyimpan potensi yang unik untuk dikembangkan. Arah pembangunan desa kini mulai diarahkan pada penguatan sektor pertanian dengan sentuhan pariwisata, atau yang dikenal dengan konsep agrowisata. Berita kegiatan dari situs resmi desa menunjukkan adanya inisiatif dari pemerintah desa dan mitra akademisi untuk menuju "Desa Wisata Pertanian Organik". Langkah ini mencakup peningkatan kapasitas masyarakat, pelestarian kearifan lokal, dan pemanfaatan flora untuk meningkatkan nilai ekonomi.
Salah satu potensi budaya yang sedang diinventarisasi untuk dilestarikan yakni keberadaan situs Makam Mbah Singodjiwo, yang dianggap sebagai tokoh penting dalam sejarah lokal desa. Pelestarian warisan budaya ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga sejarah, tetapi juga dapat menjadi daya tarik kultural apabila dikelola dengan baik.
Dengan lokasi yang strategis, sumber daya alam yang melimpah, dan komitmen untuk terus berbenah, Desa Karanggede memiliki prospek cerah. Sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal akan menjadi kunci dalam mengakselerasi pembangunan dan mewujudkan visi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.